- Desain Interior Universitas Trisakti
- Kampus A, Gedung O lantai 2
- Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol
- Jakarta Barat, Indonesia
- Phone: (62-21) 566 3232 ext. 8256
- WA: +62 812 9489 8878
- Fax: (62-21) 563 6713
- Email: desain.interior@trisakti.ac.id
Berita
Senin, 20 Juni 2016
Oleh: Admin
Kuliah Kerja Lapangan – Program Studi Desain Interior Trisakti
Menambah Bekal Wawasan Tradisi Sumatera Barat Sebagai salah satu kekayaan Budaya Tradisional Indonesia.
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) menjadi salah satu program dalam perkuliahan di prodi Desain Interior FSRD Usakti, yang bertujuan untuk memperoleh wawasan yang lebih luas dengan melihat langsung di lapangan yang tidak diperoleh di kelas. Umumnya program KKL diadakan pada pertengahan perkuliahan Semester Genap. Pada tanggal 12 Mei dan berakhir tanggal 16 Mei 2016. Program Studi Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Trisakti Jakarta mengadakan Kuliah Kerja Lapangan ke Sumatera Barat yang diikuti oleh 25 mahasiswa Semester 4 Program Studi Desain Interior. Terdapat lebih kurang 15 tempat yang dikunjungi, yang berlokasi di kota Bukittinggi, Sawahlunto, Padang Panjang, Batusangkar, dan Kota padang.
Tempat-tempat yang dipilih untuk dikunjungi dinilai mampu memberikan gambaran umum kepada peserta KKL mengenai budaya lokal setempat, mulai dari kehidupan masyarakat sehari-hari, arsitektur dan interior bangunan yang ada di sekitar masyarakat tersebut, berbagai ragam hiasnya hingga makna dan filosofi yang terkandung di dalamnya. Sebut saja bangunan Istana Raja Pagaruyung yang kini menjadi salah satu objek wisata primadona di Sumbar, karena bangunan dan interiornya yang megah serta sarat akan makna dan nilai-nilai historis. Begitu pula dengan bangunan Rumah Gadang yang ada di Minangkabau Village Padang Panjang.
Gambar 1. Foto Bangunan dan Interior Rumah Gadang Istana Pagaruyung Batusangkar.
Bergerak dari lokasi tersebut, peserta KKL diajak flashback ke tempo dulu kala mengunjungi Istana dan juga Rumah Kelahiran Bung Hatta yang tidak lain merupakan tokoh Proklamator kebanggaan tanah Sumatera Barat.
Gambar 2. Foto Tampak Depan dan Interior Rumah Kelahiran Bung Hatta di Bukittinggi.
Masih dalam tema flashback ke tempo dulu, di hari kedua para peserta KKL menuju Museum Goedang Ransoem dan Loebang Mbah Soero di kota Sawahlunto. Di tempat ini, para peserta KKL dapat melihat saksi sejarah betapa k ejamnya kaum Pribumi diperlakukan tidak manusiawi di era kolonial. Begitupun di Loebang Jepang yang Bukittinggi.
Gambar 3. Foto Guide di Loebang Jepang Bukittinggi dan Foto Sejumlah Peserta KKL di Dalam Loebang, Mbah Soero Sawahlunto.
Selanjutnya, para peserta KKL juga mengunjungi sejumlah hotel tempo dulu serta hotel modern yang ada di wilayah tersebut dengan memperhatikan interior dan arsitekturnya. Hotel-hotel tersebut antara lain: Hotel Ombilin di Sawahlunto, Hotel Grand Rocky, dan Novotel Hotel di Bukittinggi. Selain mengunjungi langsung hotel-hotel yang ada di Sumatera Barat, peserta KKL juga mengunjungi sejumlah tempat ibadah dan perkampungan China yang masing-masing memiliki keunikan tersendiri, mulai dari bentuk bangunannya yang unik, ragam hias ukirannya, elemen-elemen interior di dalamnya, dan masih banyak lagi.
Gambar 4. Sejumlah Foto Peserta KKL di Depan Bangunan Mesjid Raya Padang, Gereja St. Lucia di Sawahlunto, serta di Depan Bangunan HBT Kampung China Bukittinggi.
Tidak hanya melakukan kunjungan, pengambilan foto, dan wawancara, para peserta KKL juga memperoleh kesempatan untuk melihat proses tenun serta workshop langsung wood carving di Pandai Sikek yang dikenal sebagai daerah pusat kerajinan ukiran dan tenunan Kain Songket yang terletak di kaki Gunung Singgalang, Sumatera Barat.
Gambar 5. Foto Workshop Peserta KKL di Pandai Sikek Sumatera Barat.
Kami juga melakukan studi banding dengan Institut Seni Indonesia Padang Panjang (ISI) yang yang memiliki keterkaitan ilmu yang sama dengan Desain. Dilakukan kerjasama dengan ISI dalam bidang Dikjar, penelitian dan Jurnal.
Gambar 6. Foto Suasana Kunjungan dan kerjasama dengan ISI Padang.
Diharapkan melalui program KKL ini para peserta juga semakin menghargai kekayaan alam dan budaya tradisional, serta sejarah Indonesia, salah satunya semua kekayaan yang ada di Provinsi Sumatera Barat ini. Follow up dari kegiatan KKL ini adalah mahasiswa ditugaskan untuk menyusun laporan kelompok yang mana akan dipresentasikan di seminar kelompok. Yunus, salah satu peserta KKL tahun ini mengungkapkan kegembiraannya atas KKL ini, "KKL ini dapat menambah pengetahuan kami selaku calon desainer. Selain menyajikan berbagai keunikan arsitektur, interior, dan elemen-elemen lainnya, KKL ini memberikan referensi yang baru dan variatif yang diharapkan mampu mendukung di tugas-tugas kami selanjutnya. Kami juga menjadi lebih kompak dan menyatu dengan para Dosen pembimbing." Salah seorang mahasiswa lainnya juga berharap, "Semoga KKL selanjutnya tidak hanya berada di Indonesia, tetapi juga di luar Indonesia. Sehingga mahasiswa nantinya akan lebih siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)." (PSDI-Usakti).